Oelamasi,obor-nusantara.com
Kegiatan panen secara simbolis Jagung Varietas unggul nasa 29 yang dihasilkan Peneliti BPTP NTT,Jumat,12/10/2018 di Desa Oesao Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang,Viktor Laiskodat memuji keberhasilan dan etos kerja yang tinggi kepada peneliti di BPTP Naibonat
“Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang bekerja berdasarkan riset atau kajian ilmuwan yang berkompeten.untuk bidang pertanian dan peternakan,saya akan dukung penuh tim peneliti untuk terus mengkaji inovasi baru dengan varietas unggul yang bisa mendongkrak produktifitas petani di NTT”.pungkas Laiskodat
Dalam sambutannya dihadapan petani dan penyuluh pertanian,Gubernur Laiskodat menekankan kepada petani,Dinas Pertanian serta penyuluh untuk lebih giat lagi bekerja dan harus mampu bangkit dengan potensi yang dimiliki daerah ini
“Kita bekerja dengan seluruh yang kita miliki.saya minta laporkan kebutuhan tenaga kerja,alat dan apa yang diperlukan agar bisa meningkatkan produksi jagung.yang penting petani nya rajin dan peneliti tetap teliti sambil kerja.Saya ingin kita lihat masa depan kita bersama dan saya akan selalu ada bersama petani”tegas Laiskodat
Ir.Samsudin selaku Kepala BPTP NTT, menuturkan bahwa Jagung varietas unggul nasa 29 sangat cocok dengan iklim di wilayah ini,karena jagung jenis ini tidak banyak membutuhkan air
Namun menurutnya,di Daerah NTT masih banyak lahan kering yang belum dikelola sebagai lahan pertanian produktif.
“Di NTT,Baru 20 persen lahan yang dimanfaatkan.untuk itu kami,bptp sebagai peneliti terus menyajikan teknologi yang menunjang produktifitas pertanian.jagung nasa 29 merupakan nawacita prodak anak negeri dan sangat tepat untuk iklim semi tropis seperti NTT”katanya
Oleh karena itu,Ia meminta dukungan pemerintah propinsi untuk membuka lahan baru sebagai lahan pertanian produktif dengan pengadaan embung dan sarana lainnya yang mendukung peningkatan produksi pertanian di NTT
“BPTP sangat siap dalam penerapan teknologi kepada petani sehingga mampu mendorong produktivitas.kita bisa produksi benih sendiri bersama petani khususnya penangkar benih.kita perbanyak produksi benih didaerah ini,dan saya lihat Peluang ada untuk ntt.jagung ini komoditas yang cocok dengan kondisi cuaca NTT”tukasnya
Sementara,Kepala balitsereal maros,Dr.Asray mengatakan Setiap daerah mampu menyiapkan bibit sendiri sehingga anggaran daerah tidak beralih ketempat lain
“Saya melihat,varietas lokal dapat disebarkan untuk produksi benih di daerah ini.sebagai contoh varietas nasa 29 yang kita lihat hari ini.ini bukti bahwa petani dapat hasilkan benih sendiri melalui penangkar benih yang didampingi para ahli dari BPTP.produksi benih berbasis daerah sangat tepat sehingga harga benih terjangkau dan anggaran pengadaan benih dapat beredar di NTT”katanya.(by kenzo)