Kupang, obor-nusantara.com-Proyek peningkatan Ruas jalan Jalan Barate-Manubelon-Naikliu sepanjang 10,90 kilo meter di Desa Siomolo, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Tmur (NTT) yang baru selesai dikerjakan pada Bulan Desember Tahun 2020 lalu, kini kondisinya rusak berat bahkan jalan dengan kondisi aspal itu nyaris tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar karena sudah mulai hancur berantakan.
Proyek senilai Rp. 36.669.369 milyar yang dikerjakan oleh PT. Cahaya Berlian Jaya Abadi Kupang itu menalami kerusakan di srejumlah titik dengan tingkat kerusakan mulai dari bahu jalan hingga badan jalan.
Dari hasil pantauan media di lokasi proyek pada beberapa waktu lalu menemukan sejumlah fakta dilapangan seperti, kerusakan aspal, bahu jalan hingga terjadi pengikisan agregat akibat adanya aliran air diatas badan jalan.
Selain itu juga sudah mulai terjadi patahan di badan jalan yang mengancam terputusnya trasportasi yang melalui jalan itu.
Menurut penuturan sejumlah warga yang melintas d ruas jalan itu yang dijumpai pada Selasa, 19 Januari 2021 lalu menuturkan, jika jalan itu baru selesai di bangun bebearapa minggu lalu, namun sudah mulai rusak.
“ini jalan baru selesai dikerjakan beberapa minggu lalu tetapi kondisinya sudah mulai rusak dan belum ada upaya penananganan oleh kontraktor pelaksana.” ujar mereka.
Menurut mereka, kerusakan ini terjadi akibat dari adanya limbasan air yang masuk ke jalan tanpa melalui saluran air yang telah dibangun.
“ini rusak kerena air masuk ke jalan karena saluran air yang dibangun lebih tinggi dari bahu jalan, sehingga tidak bisa menampung air”. Kata warga.
Proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2020 itu semestinya telah dinikmati oleh masyarakat, mengingat sejak lama mereka telah menantikan penananganan jalan itu oleh Pemerintah Provinsi NTT.
“kasian kami warga disini, Bapa Gubernur Viktor Laiskodat sudah berikan fasilitas jalan yang baik bagi masyarakat malah hasil kerjanya seperti ini. Kami mohon agar jalan ini segera di tangani lagi oleh Kontraktor, jangan cuma mau cari untung saja tetapi masyarakat yang jadi korban”. Harap warga.
Sementara itu, Kepala Dinas PU-PR Provinsi NTT Maksi Nenabu kepada nedia ini saat dihubungi pada Jumat. 05/02’2021 mengatakan, jalan tersebut segera ditangani oleh kontraktor pelaksana.
“jalan itu siap diperbaiki, saat ini masih menunggu curah hujan meredah.” katanya singkat.(wr/pus).