Foto, Istimewa
Kupang, obor-nusantara.com-Bupati Malaka dr Stef Bria Seran Merasa sangat Kecewa dengan Hasil Seleksi Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018 yang baru selesai di gelar dan hanya meloloskan 23 orang dari total Pelamar sebanyak 3.193 orang. Sementara pada penerimaan CPNS tahun 2018 ini, Kabupaten Malaka mendapat Kuota sebanyak 500 orang untuk semua Formasi.
“Sebagai manusia saya kecewa atas hasil test CPNSD formasi Malaka tahun 2018, tetapi sebagai pemimpin saya harus terima hasil test ini karena sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan”, ungkap Bupati Malaka dr. Stef Bria Seran saat di hubungi Media ini pada sabtu, 10/11/2018 petang.
Menurut Mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT ini, dari jumlah total pelamar sebanyak 3. 193 orang, yang berhasil lolos seleksi hanya 23 orang dengan komposisi terbanyak ada di formasi tenaga Kesehatan.
“di Malaka yang daftar sebanyak 3.193 orang tetapi hasil seleksi yang dinyatakan lolos hanya 23 orang dan ini kita tidak bisa berbuat banyak, karena sudah di lakukan sesuai dengan aturan dan proaedur”, katanya.
Sebelumnya menurut dr Stef, dirinya sudah berkoordinasi dengan Para Bupati lainnya untuk meminta kebijakan Pemerintah Pusat Soal. Hasil seleksi CPNS yang sangat menurun ini.
“Saya punya kepercayaan dan keyakinan bahwa pemerintah yang terdiri dari pemimpin-pemimpin cerdas pasti ada jalan keluar. Tidak mungkin jalan buntu karena pemerintah selalu berpihak pada rakyat ,” katanya.
Dia mengatakan sudah berkoordinasi dengan Pengurus Asosiasi Kepala Daerah ( ADKASI ) untuk memperjuangkan ini.
“Kami para bipati dan walikota se-Indonesia sudah sepakat memperjuangkan masalah hasil tes ini. Karena selain daerah, secara nasional baru 9% yang lulus,” ujar alumni Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang ini.
Selain mengharapkan perjuangan melalui advokasi, Bupati Malaka mengutus Sekda Malaka Donatus Bere dan Asisten III Yoseph Pareira ke Jakarta menemui pejabat terkait menyampaikan persoalan hasil tes di Kabupaten Malaka.
“Saya utus Sekda dan Asisten III ke Jakarta untuk menyampaikan hasil test yang diperoleh melalui passing grade ini. Bayangkan saja jatah kami 500 orang. Tetapi sekarang baru 21 orang. Kalau besok tambah 5 orang saja mau apa yang kita harapkan ,” kata Stefanus