Kupang, obor-nusantara.com-Rencana modal Rp2 Triliun yang akan disetor ke Bank NTT ini akan dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melelang atau menjual seluruh aset tanah dan bangunan milik Pemkab Kupang yang saat ini tengah digunakan oleh sejumlah pengusaha termasuk pemerintah Pusat di wilayah Kota Kupang.
“saya tidak main-main, setelah aset ini dilelang atau terjual dengan asumsi nilai aset sekitar Rp2 triliun itu akan kami setor ke Bank NTT sebagai modal Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang di bank milik Pemda se NTT ini”,tegas Bupati Kupang Yos Lede usai mengikuti RUPSLB Bank NTT yang digelar pada Rabu 14 hingga Kamis 15 Mei dinihari.
Menurut Bupati Yos Lede, untuk memperlancar proses penjualan/lelang aset Pemda Kabupaten Kupang yang ada di dalam wilayah Kota Kupang ini, pihaknya sedang membentuk tim untuk dapat menyelesaikan proses lelang/penjualan aset tersebut.
“kita sedang buat tim agar berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait seperti meminta pertimbangan hukum dari Kejaksaan dan adviser sebagai penilai aset tersebut”,ujar Yos Lede.
Dikatakan, saat ini sejumlah aset milik Pemkab Kupang tersebut tengah digunakan oleh masyarakat dan Pemerintah termasuk pengusaha baik dalam bentuk rumah makan, Kantor dan pertokoan termasuk tanah dan bangunan yang belum digunakan dan mubasir.
“ada tanah kosong, Gedung yang kosong bank aset kita yang mubazir, kalau di pakai dengan nilai sewa juga tidak seberapa uangnya, daripada kosong dan tidak dimanfaatkan disewa juga tidak jelas kita jual saja, kan lebih untung”,katanya.
Bupati Yos Lede menegaskan, dari total aset tanah dan banunan yang ada di wilayah Kota Kupang jika di uangkan maka diperkirakan nilai jualnya bisa mencapai lebih dari Rp2 Triliun.
“dari Analisa kita sementara, nilai jual tanah dan bangunan itu bisa mencapai Rp2 triliun dan dari hasil penjualan itu kita setor semua ke Bank NTT sebagai modal”,ungkap Yos Lede.
Dari hasil modal yang disetor ke Bank NTT ini menurut Bupati Yos Lede bisa diperoleh keuntungan dari PAD Bank NTT berkisar Rp100 miliar yang bisa digunakan untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur bagi masyarakat di Kabupaten Kupang.
“Kalau kita kasi modal ke Bank NTT Rp2 triliun maka, pemda dapat deviden tiap tahun itu sekitar RP 100 miliar, dari uang itu kita gunakan untuk membangun Kabupaten Kupang seperti jalan, jembatan dan fasilitas umum fasilitas sosial lainnya”,jelas Bupati.
Bagi mereka yang sedang menggunakan aset Pemkab ini jelas Bupati Yos Lede akan menjadi prioritas utama sebagai pembeli namun jika yang bersangkutan tidak berminat maka akan dilelang/jual ke umum.
“kita prioritas ke mereka yang saat ini pakai aset kita baik itu untuk usaha, Kantor dan lainnya tetap mereka yang kita prioritaskan jika seluruh proses administrasi selesai tetapi kalau mereka tidak berminat atau alasan lainnya kita jual/lelang ke umum”,tutup Bupati Lede. (red/WR)