Daerah Perbatasan Di NTT Jadi Prioritas Program BTS Bakti Komdigi

oleh
Foto: COE Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf saat mengikuti kegiatan Monitoring Konektivitas Digital di wilayah Pembangunan oleh Menteri Komunikasi dan Digital jakarta-Maluku Utara (BTS USO Idamdehe) -Nusa TenggaraTimur (BTS USO Kalali) di Desa Kalali pada Kamis, 12 Juni 2025

Kabupaten Kupang, obor-nusantara.com-wilayah Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan Negara Demokratik Timor Leste menjadi prioritas bagi Kementerian Komunikasi dan Digital dalam pengembangan jaringan digitalisasi melalui program Base Transceiver Station (BTS)  atau Stasiun Pemancar  Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Program pembangunan jaringan digitalisasi kerjasama pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital dengan PT. Telkomsat salah satu anak perusahaan dari PT. Telekomunikasi (Telkom) Indonesia saat ini telah memiliki 5 satelit yang digunakan dalam berbagai aktivitas atau kegiatan komunikasi yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia baik di laut, darat, udara  di Kota maupun hutan dapat dijangkau dengan satelit.

“Telkomsat berharap agar dalam program-program BTS Bakti yang akan datang dapat segera dilayani dan Telkomsat juga bersedia memberikan kualitas terbaik bagi seluruh proyek pemerintah baik melalui layanan 4G dan Wifi”,ujar COE PT. Telkomsat  Lukman Hakim Abd Rauf saat mengikuti kegiatan Monitoring Konektivitas Digital di wilayah Pembangunan oleh Menteri Komunikasi dan Digital jakarta-Maluku Utara (BTS USO Idamdehe) -Nusa Tenggara Timur (BTS USO Kalali) di Desa Kalali pada Kamis, 12 Juni 2025.

Menurunya, dalam dialog melalui Zoom, Gubernur NTT telah meminta penambahan jaringan telekomunikasi di wilayah Nusa Tenggara Timur dengan jumlah sekitar 900 BTS.

“dalam zoom tadi memang bapa Gubernur NTT Melki Laka Lena telah meminta perhatian pemerintah pusat dengan tambahan jaringan BTS di NTT dan itu sudah disampaikan langsung ke Direktur Bakti untuk menjadi prioritas program BTS Bakti”,kata Lukman.

Dikatakan, wilayah yang berada di batas Negara seperti di NTT, Malut dan wilayah Papua menjadi skala prioritas dan Telkomsat sangat yakin pemerintah memberikan perhatian besar bagi daerah-daerah tersebut.

“untuk kapasitas kita sangat siap untuk menambah tetapi bagaimanapun harus kita sesuaikan dengan bajet atau anggaran APBN yang disiapkan oleh pemerintah dalam hal ini Kemdigit”,jelas Lukman.

Dengan perubahan Kementerian Komunikasi dan Informasi menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital yang artinya digital menjadi salah satu prioritas pemerintah saat ini dan tentu membutuhkan kehadiran konektivitas sinyal yang 4G maupun Wifi.

“dari ibu Menteri sendiri berharap agar seluruh operator seluler juga ikut memberikan kontribusi sehingga tanggung jawab ini bukan saja menjadi beban pemerintah saja tetapi menjadi tanggung jawab bersama sebagai pelaku bisnis telekomunikasi”,jelas Lukman.(red/WR)