Kabupaten Kupang obor-nusantara.com-Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memilih Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai master control kegiatan monitoring konektivitas digital di wilayah prioritas pembangunan untuk sejumlah provinsi yang menggunakan jaringan BTS USO.
Desa Kalali yang berada dibatas antara Kecamatan Fatuleu Barat dengan Kecamatan Sulamu serta Kecamatan Amfoang sejak lama jauh dari jaringan komunikasi meski telah terpasang sejumlah tower termasuk program BTS dari Kementerian Komdigit.
“dari dulu kami sangat sulit berkomunikasi dengan keluarga karena kesulitan jaringan telepon yang terpasang di wilayah kami jadi kalau mau telepon itu harus sesuai dengan cuaca kalau bagus bisa kita berkomunikasi tetapi kalau cuaca buruk maka kita tidak bisa berkomunikasi dengan baik”,ungkap Fredrik Mona salah seorang tokoh masyarakat dari Dusun I, Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang saat ditemui pada Kamis, 12 Juni 2025.
Menurutnya, sebelum acara kegiatan Komdigit digelar masalah komunikasi di daerah ini sangat sulit, bahkan untuk mengerjakan tugas sekolah anak-anak sekolah terpaksa berjalan kaki berkilo-kilo meter untuk mencari sinyal di gunung guna mengerjakan tugas sekolah.
“sebelum kegiatan ini ada, memang kami kesulitan signal handphone, bahkan anak-anak kami kalau mau kerja tugas mereka harus jalan jauh dan turun naik gunung untuk bisa dapat sinyal biar kerja tugas sekolah”,katanya.
Karena itu sebagai desa pilihan kegiatan Komdigit ini hendaknya tidak memutuskan komunikasi setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
“harapan kami adalah sinyal terus ada sampai selama-lamanya, jangan sampai selesai kegiatan ini sinyal juga ikut hilang sampai selamanya, karena disini juga sudah ada tiang tower milik Komdigit yang sudah terpasang lama meski sinyalnya tidak maksimal”,harap Warga.
Untuk diketahui Desa Kalali merupakan salah satu Desa di Kabupaten Kupang yang cukup jauh dari Ibu Kota Kabupaten Kupang dengan topografi gunung dan lembah.
Selain jauhd ari akses komunikasi warga di Desa ini juga cukup sulit untuk bepergian mengingat sarana transportasi dari dan ke Desa ini tidak memadai, jalan aspal yang dibangun puluhan tahun silam kini kondisinya sudah rusak berat dan tidak ada penanganan dari pemerintah daerah.(Red/tvrines.com/WR1)