Diduga Pakai Material Asal-Asalan,  Puskesmas Oelbiteno Sudah Retak dan Bocor

oleh

Oelamasi,Obor-nusantara.com-
Puskesmas Oelbiteno di Kecamatan Fatuleu Tengah Kabupaten Kupang,diduga pakai Bahan tripleks yang berdiameter 2 Mm untuk lesplang,Tembok gedung juga sudah mulai retak serta pipa dalam ruangan laboratorium juga bocor.

Gedung Puskesmas yang dibangun tahun 2018 dengan Pagu anggaran Rp. 3.028.764.400,dikerjakan oleh PT. Rima Mas Indah.Proyek bersumber dari Dana Dak Afirmasi tersebut,tercantum Nilai kontrak Rp. 2.964.000.000 dengan nama pekerjaan Peningkatan pembangunan gedung satu lantai puskesmas Oelbiteno,sesuai standart permenkes 75 tahun 2014.Pengumuman ini jelas tertulis pada publikasi LPSE kab.Kupang tahun 2018.

Pantauan media ini,Rabu,3/7/2019,pada bagian sisi kiri dan kanan serta bagian belakang, misplang yang dipasang,diduga memakai tripleks berdiameter 2 mm.Sedangkan gedung puskesmas ditempat lain yang dibangun bersamaan pada tahun 2018,Sisi kiri dan kanan serta belakang juga menggunakan ACP bukan pakai misplang tripleks.

Selain itu,wartawan menemui petugas laboratorium di Ruangan Lab, petugas mencoba mengisi air pada medium menuju pembuangan Ipal, ternyata pipa dalam ruangan Laboratorium bocor.

Hal ini dibenarkan petugas,dan mengatakan memang sudah berfungsi tapi pipa dalam ruangan bocor.

“Memang pipa bocor pak,Tapi kami disini timba air dari mata air,makanya kami tidak tau dibagian mana lagi yang bocor”katanya.

Sedangkan tembok disebelah ruangan laboratorium,terlihat sudah mulai retak serta tiang pada satu ruangan tampak miring.Juga teras samping gedung juga tampak miring.

Untuk diketahui,pada pemberitaan sebelumnya Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe kembali berang dan naik pitam.Hal ini terlihat, Saat inpeksi mendadak di Puskesmas Oelbiteno,yang baru diresmikan Kepala Dinas Kesehatan Robert Amheka beberapa waktu lalu.

Puskesmas yang terletak di Desa Oelbiteno Kecamatan Fatuleu Tengah Kabupaten Kupang Propinsi NTT,dibangun bersamaan dengan 12 Puskesmas lainnya, dengan bersumber dana Dak Afirmasi tahun anggaran 2018.

Sidak Wabup kali ini,bersama Asisten 1 dan 2 Setda Kabupaten Kupang.Dirinya menemukan Motor air yang dipakai menggunakan motor air ukuran kecil dan berkekuatan kecil merek shimitzu.

“Semua ada dalam Rencana Anggaran Biaya. Kita harus lihat sesuai tidak. Jangan sampai motor air yang dibeli motor air yang 5 juta beli harga 300 ribu”Ujar Manafe, Selasa, 2/7/2019.

Selanjutnya Wabup bersama rombongan menyusuri Ruangan bersalin.Lagi-lagi ditemukan hal serupa.

“Ruang bersalin tidak ada air? Misplang tidak jadi semua.Gedung begini belum pantas serah terima. Saya minta PPK,besok bawa kontrak untuk saya lihat”kesal Wabup.

Dokter Richar yang bertugas di Puskesmas itu, menjelaskan bahwa dari ruangan bersalin, petugas harus Ambil air dimata air baru bawa ke ruangan bersalin.

Melihat kondisi gedung,Manafe menyebut Penataan ruangan juga ngawur semua. Dirinya menuturkan bahwa kondisi fisik gedung seperti ini tidak layak untuk serah terima.

“Kita minta bpk audit investigasi. Sesuai spek apa tidak.tidak boleh serah terima kondisi gedung seperti ini. Alkes juga belum lengkap semua.Keran air dari setiap kamar mandi model berbeda. Rumah petugas juga belum selesai.krnapa bekin syukuran kondisi fisik model begini?”Tanya Wabup saat menelepon Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang.(Kenzo)