Kupang, obir-nusantara.com-Seluruh kerusakan yang terjadi di lokasi proyek pekerjaan pembangunan 2100 rumah khusus bagi warga lokal warga pejuang eks Timor-Timur di Desa Camplong dua, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terutama pada item pekerjaan Tanah dan Geosintetik, Drainase, pekerjaan jalan, pekerjaan PJU, pekerjaan lansekap dan Fasum fasos. Untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial yang dibangun masing-masing gerbang mushola, kapel Katolik, kapel Protestan, Balai pertemuan warga masih menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
Pt. Brantas Abipraya sebagai salah satu perusahaan BUMN yang menjadi kontraktor pelaksana pada proyek pekerjaan pembangunan 2100 rumah khusus dan fasilitas pendukung tetap bertanggung jawab atas semua kerusakan yang terjadi di lokasi proyek.
Sesuai dengan kontrak yang ada Pt. Brantas, membangun 727 unit rumah khusus untuk paket pembangunan rumah khusus dengan kondisi fisik sudah mencapai 99 persen dan sementara dalam penyelesaian.
Selain itu perusahaan BUMN ini juga mendapat kontrak Pembangunan Infrastruktur Mendukung Rumah khusus bagi warga eks timor timur yang meliputi pekerjaan Tanah dan Geosintetik, Drainase, pekerjaan jalan, pekerjaan PJU, pekerjaan lansekap dan Fasum fasos. Untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial yang dibangun masing-masing gerbang mushola, kapel Katolik, kapel Protestan, Balai pertemuan warga.
“semua kegiatan sudah kita selesaikan baik rumah khusus dan fasilitas pendukung seperti jalan dan fasilitas lainnya semua sudah kita PHO, tetapi semuanya masih dalam masa pemeliharaan selama 1 tahun dan apapun yang terjadi dalam masa pemeliharaan ini semuanya menjadi tanggung jawab kita sebagai kontraktor pelaksana”,ujar Kukuh Abdi, Site Operasional Manager (SOM) Pt. Brantas Abipraya saat ditemui di Kantor LPP TVRI NTT pada kamis, 13 maret 2025 malam.
Seluruh kerusakan yang terjadi menurut Kukuh, telah teridentifikasi dan masuk dalam daftar prioritas penanganan baik untuk perumahan maupun fasilitas umum dan fasilitas sosial yang telah dibangun oleh perusahaan.
“semua sudah kita identifikasi kerusakan dan masuk dalam daftar list untuk penanganannya terutama kerusakan yang harus segera dilakukan perbaikan”, katanya.
Dikatakan, sebagai salah satu kontraktor pelaksana sekaligus Perusahaan Milik Negara (BUMN) yang ikut dalam proses pembangunan rumah khusus bagi warga lokal dan warga pejuang eks Timor Timur khususnya pada paket Pembangunan Infrastruktur Mendukung Rumah khusus bagi warga eks timor timur telah bekerja sesuai dengan spesifikasi teknis yang tertuang dalam kontrak kerja antara perusahaan dengan Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR.
“penyebab kerusakan itu memang lebih pada masalah cuaca saat kita kerja itu hujan terus dari bulan November 2024 sudah hujan dan itu memang kita sangat kesulitan sementara waktu kontrak terus berjalan akhirnya banyak yang rusak tetapi kerusakan itu sedang dikerjakan oleh pekerja di lapangan seperti di lokasi kapel Kristen dan Mushola”,jelas Kukuh.
Khusus untuk menangani kerusakan yang terjadi pada fasilitas jalan lingkungan jelas Kukuh, dapat dilakukan setelah cuaca membaik atau pada musim panas nanti, karena dengan kondisi tanah yang tidak mendukung dikuatirkan akan berdampak pada bangunan lainnya.
“pekerjaannya kita gunakan alat berat jadi bisa saja menyenggol fasilitas lain dan mudah rusak karena itu untuk jalan yang rusak nanti kita tangani pada saat musim panas nanti kan masih ada 1 tahun masa pemeliharaan ini”,tegasnya.
Untuk tenaga kerja diakuinya, dalam masa perayaan hari raya Keagamaan saat ini memang termasuk sulit namun hal tersebut sudah dapat teratasi dengan menyiapkan tenaga atau pekerja yang ingin bekerja.
“memang di saat seperti ini agak sulit cari tenaga kerja karena semua dalam masa perayaan hari raya keagamaan seperti puasa lanjut Lebaran juga ada hari raya Paskah, tetapi sudah ada tenaga yang mau kerja jadi sekarang yang mau bekerja sedang tangani yang bisa dikerjakan”,tutup Kukuh.(wr/red/)