Oelamasi,Obor-nusantara.com-
Tim Percepatan Pembangunan Provinsi NTT yang diketuai oleh Drs. Ibrahim Agustinus Medah atau Iban Medah mendatangi Pemerintah Kabuoaten Kupang guna koordinasikan program Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dengan Pemda Setempat.
Pertemuan tim tersebut dengan Pemkab Kulang berlangsung di Ruang Rapat Bupati Kupang di Oelamasi, Ibu kota Kabupaten Kukang. Pertemuan ini untuk berkoordinasi dapam menjawab harapan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat untuk peningkatan ekonomi masyarakat khususnya petani.
Dengan Program utama lebih diprioritaskan dibidang pertanian, terlebih pengembangan komoditi unggulan diantaranya jambu mente, kemiri, kopi, kakao, rumput laut dan kelor.
Iban Medah dalam pertemuan dengan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, bersama pimpinan OPD di Oelamasi, Kamis (11/7/2019) membeberkan rencana serta target yang akan dicapai selama masa kepemimpinan gubernur NTT saat ini.
Medah yang juga Mantan Bupati Kupang dua periode,mengungkapkan bahwa selain sinkronisasi program yang selaras antara Pemprov dengan Pemkab Kupang,kehadiran tim ini juga memperkenalkan tim serta membahas saling koordinasi program.
Tugasnya adalah mendampingi program sampai betul-betul diterima masyarakat dalam mengembangkan komoditi.
“Tim akan sosialisasi komoditi dan kawal bersama masyarakat. Targetnya, komoditi yang akan dikembangkan berhasil selama tiga tahun. Ada beberapa komoditi yang minimal dikelola petani di desa yakni komoditi jambu mente, kemiri, kopi, kakao, rumput laut dan kelor,” katanya.
Menurut mantan Ketua DPRD NTT ini, dalam melaksanakan tugas,Tim bertanggung jawab penuh ke gubernur. Tim bertugas mengelola program sedangkan alokasi dana langsung ditangani birokrasi yang bertanggungjawab dalam pekerjaannya berkaitan dengan komoditi.
“Mekanismenya nanti menggunakan dana APBD NTT. Prosesnya tidak boleh tender tapi hibah ke warga. Tahun 2019 target yang sudah disetujui gubernur pada kelompok tani di desa diantaranya 10.000 hektare jambu mente, 10.000 hektare kemiri, 10.000 hektar kopi, 10.000 hektar kakao, 8.000 hektar rumput laut dan 4.000 hektar kelor.Mekanisme distribusi komoditi ini melalui kabupaten,” katanya.
Senator DPD RI asal NTT tersebut menambahkan, dalam menyukseskan program ini maka tim akan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait di kabupaten,kecamatan dan desa target.
Setiap kepala keluarga (KK) didata menjadi target bantuan dan idealnya diharapkan seluruh KK terlibat didalamnya.
“Ada komoditi apa yang potensial di Desa itu, maka itulah yang dikembangkan menggunakan.Dengan Target 100.000 hektar per komoditi selama kepemimpinan gubernur.
“Karena penelitian menunjukan bahwa tanah di NTT cocok dengan komoditi yang ada dimasyarakat selama ini. Selain itu, petani juga bisa ekspansi usaha lain. Lahan tidur yang digunakan untuk pengembangan komoditi ini,” tambah Iban.
Dirinya berharap Pemkab ikut membantu menentukan instansi mana saja yang bisa masuk dalam tim. Harapannya, instansi bersangkutan bisa membantu membentuk kelompok tani di tiap desa.
Wabup Jerry Manafe menyambut positif kehadiran tim dalam upaya mensosialisasikan mengenai program percepatan pembangunan NTT.
Sebab dalam program Propinsi itu sejalan dengan Revolusi 5P yang dicanangkan Pemkab Kupang terutama bidang pertanian. Dirinya berharap ada konektivitas program antara provinsi dan kabupaten melalui tim yang ada.(kenzo)