Kuat Dugaan Ada Oknum Anggota DPRD Kabupaten Kupang Ikut Main Pupuk Saat Pileg

oleh
foto: Kondisi padi yang tidak di pupuk di Desa Naunu Kabupaten Kupang

Oelamasi, obor-nusantara.com-Guna mendapat simpati masyarakat dalam  Pemilihan Legislatif (Pileg) pada Pemilihan Umum pada 14 Februari 2024 lalu, diduga ada oknum DPRD Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur  (NTT) yang maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) ikut bermain pupuk bersubsidi untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat demi meraih suara.

Spekulasi permain pupuk subsidi yang dilakukan oleh oknum dewan Kabupaten Kupang itu bukan lagi menjadi rahasia umum bagi masyarakat saat kampanye berlangsung. Oknum Dewan yang menjadi Caleg DPRD Kabupaten Kupang itu diduga menjadi dalang dari hilangnya nama-nama calon penerima pupuk bersubsidi dari daftar kelompok Tani.

“kami tahu siapa yang dalang dari raibnya nama-nama calon penerima pupuk bersubsidi di Kabupaten Kupang, semua orang tau hanya tidak bisa berbuat banyak.”ungkap salah seorang petani Desa Naunu yang enggan untuk disebutkan namanya yang ditemui pada selasa malam, 09 April 2024.

Menurutnya, oknum Dewan yang juga Caleg DPRD Kabupaten Kupang 2024-2029 yang kini sudah lolos itu diketahui memanfaatkan kedekatannya dengan keluarga oknum PPL di Daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Kupang.

“bagaimana bisa ini dilakukan karena Anggota Dewan aktif yang maju Caleg lagi itu dekat dan bahkan menjadikan keluarga PPL sebagai tim sukses, dan kita tahu semua pupuk dibeli oleh oknum itu dan dibagikan kepada masyarakat saat kampanye, akibatnya sekarang pupuk kurang banyak.”kata sumber itu.

Dijelaskan, sejak kelompoknya dibentuk dan dinyatakan sebagai salah satu kelompok tani yang berhak mendapat pupuk bersubsidi dari pemerintah, hampir setiap tahun tidak pernah mengalami hal yang seperti saat ini terjadi pada kelompoknya.

“kita sudah duga ini tahun pasti pupuk subsidi yang dibagikan kepada kelompok tani berkurang, karena saat kampanye itu pupuknya sudah habis dan ternyata belu, bahkan dari jumlah jatah per kelompok bisa berkurang hingga 90 persen.”tutup sumber itu.

Untuk diketahui, sebelumnya diberitakan, Dari hasil investigasi media ini di sejumlah Kelompok Tani di Desa Naunu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang pada Selasa, 09 April 2024 diperoleh data dan informasi langsung dari para Ketua kelompok dan anggota kelompok menyebutkan bahwa, ada indikasi permainan yang dilakukan oleh PPL yang sengaja mengurangi jumlah kuota per kelompok dengan mengurangi jumlah anggota kelompok yang memperoleh pupuk bersubsidi.

Di Desa Naunu misalnya, terdapat 9 Kelompok Tani dengan jumlah anggota bervariasi mulai dari 15 orang anggota hingga 45 orang anggota pada musim tanam tahun ini (2024 red) terjadi pengurangan pupuk hingga 90 persen.

“di Desa Naunu itu ada 9 Kelompok Tani, pada tahun 2024 ini di kelompok tani Hijau Lestari ini ada 15 anggota tetapi yang dapat pupuk subsidi hanya 8 orang, sementara sejak kelompok ini dibentuk beberapa tahun silam, semuanya mendapat pupuk subsidi dua jenis masa tahun ini kurang dari 50 persen”. Ungkap Mel, salah seorang anggota kelompok tani Hijau Lestari yang didampingi ketua kelompok dan sejumlah anggota lainnya yang ditemui di Desa Naunu pada selasa, 09 april 2024.

Menurutnya, selain kelompoknya juga terdapat kelompok yang mengalami nasib yang lebih tragis yakni, dari jumlah anggota kelompok 45 orang yang mendapat jatah pupuk bersubsidi hanya 6 orang anggota. Selain itu ada juga kelompok tani di Desa Silu, dari 22 orang anggota kelompok, yang mendapat jatah pupuk subsidi hanya 2 orang anggota.

“ini memang kerja gila, pemerintah tidak ada hati lagi untuk petani, masa 45 orang pemerintah hanya alokasi 6 orang, mau dibagi buat apa ini pupuk”. Kata Mel penuh kecewa.