Kumandangkan Wawasan Kebangsaan Di Sumba Timur,Asyiera Ajak GMKI Menolak Korupsi

oleh

Sumba,obor-nusantara.com-Guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhineka Tunggal Ika dan Ketetapan MPR,Anggota DPD RI/MPR RI dr. Asyiera Wundalero kembali menggelar sosialisasi kepada Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Sumba Timur.

Selain itu, kegiatan serupa yang gencar dilakukan senator asal NTT bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya seluruh penyelenggaraan pemerintah dan masyarakat memahami serta menerapkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini disampaikannya dihadapan 150 pengurus dan anggota GMKI Cabang Waingapu Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur disekretariat GMKI dikota Waingapu,27 Mei 2022.

Menjawab pertanyaan peserta terkait pemuda yang berpikir kritis dan sering terlihat kontroversial dengan Pancasila,Asyiera mengatakan sebagai organisasi mahasiswa, GMKI memang sudah seharusnya berpikir kritis atas fenomena dan masalah yang terjadi dan berkembang di Indonesia.

‘Bila perlu seluruh kader GMKI menggaungkan budaya berpikir kritis ini. Namun saja berpikir kritis yang dimaksud disini adalah berpikir kritis secara kontekstual dalam menjawab sejumlah deretan panjang masalah dan tantangan yang ada”Terang Srikandi asal sumba ini.

Menurutnya Logika intelektual sangat perlu dikembangkan dalam  berpikir kritis, sehingga cara berpikir pragmatisme bisa terjawab dengan logika intelektual. Befikir kritis harus sejalan dengan dinamika kebangsaan yang tentunya adalah nilai-nilai dari Pancasila.

“Mahasiswa tidak perlu mencari sensional dalam mengedepan sikap, sehingga logika berpikir kritisnya menjadi menyimpang dari nilai-nilai Pancasila”Tegasnya.

Dimata Senator Asyiera,GMKI adalah sebuah organisasi pergerakan yang tentunya harus bisa melahirkan kader-kader yang intelektualitasnya baik.

Bukan hanya itu, GMKI juga harus mampu melahirkan kader yang memiliki pemikiran dengan komitmen dan konsistensi gerakan intelektual yang bisa menghasilkan karya sebagai sumbangsih untuk kemajuan bangsa. Oleh sebab itu gagasan dan program kerja yang dibuat haruslah sejalan dengan ruh intelektual tersebut.

Selain membahas tentang 4 pilar Kebangsaan,dirinya mengajak GMKI untuk menolak korupsi yang semakin menjadi dinegara Indonesia tercinta. Karena korupsi telah merusak dan mengotori sendi-sendi kehidupan dalam negeri tercinta ini.

Mengingat Korupsi juga telah mengangkangi masa depan generasi muda dan menghimbau kepada para penegak hukum untuk menghukum dan mengadili para koruptor seadil-adilnya.

Para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi GMKI meminta kepada lembaga Perguruan tinggi untuk menyediakan Laboraturium pendidikan moral bagi generasi–generasi bangsa yang sedang menempuh pendidikan untuk tidak menjadi pelaku korupsi.

Juga meminta kepada lembaga keagamaan agar juga turut memberikan Sanksi yang serius kepada umatnya yang terlibat dalam tindakan korupsi, mengajak seluruh pihak–pihak terkait baik secara personal, lembaga Pemerintahan, Keagamaan, Pendidikan, lembaga kemasyarakatan, organisasi untuk turut mengawasi dan memberantas segala bentuk praktik korupsi.

Mereka pun mendesak pemerintah pusat untuk segera menerbitkan peraturan pemerintah agar koruptur dimiskinkan serta mencabut hak politik para koruptor.

Kepada Pemerintah kabupaten Sumba Timur dan DPRD Sumba Timur,GMKI mengusulkan untuk segera dibuat Peraturan Daerah agar pelaku korupsi di arak keliling Kabupaten sehingga memberikan Sanksi sosial dan menerbitkan peraturan Daerah yang mengatur tentang Pelabelan Koruptor kepada pelaku korupsi hingga generasi ke-7.(kenzo)