Kupang, obor-nusantara.com-Sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota di Nusa Tenggara Timur, kehadiran Bank NTT hendaknya dijaga dan dijauhkan dari adanya campur tangan politik para Bupati dan Wali Kota sebagai pemegang saham di bank milik Pemda NTT itu.
Kepada wartawan usai memimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa (LB) Bank NTT yang digelar selama 8 jam lebih pada Rabu, 14 Mei 2025 di Kupang, Gubernur NTT Melki Laka Lena mengatakan, Bank NTT adalah Bank milik bersama pemerintah dan masyarakat yang harus dijaga dengan baik agar tetap menjadi salah satu sumber pendapatan bagi daerah guna membangun NTT lebih baik.
“saya mengajak kita semua untuk menjaga Bank NTT, mulai dari para Bupati dan Wali Kota sebagai pemegang saham dan masyarakat termasuk para awak media untuk mengawal bank ini, sebagai pemegang saham kami jaga dan terus menata dari dalam agar terus lebih baik”, ungkap Gubernur Melki Laka Lena yang didampingi oleh sejumlah Bupati dan Wali Kota usai mengikuti RUPS LB bank NTT malam pukul 02 dini hari.
Menurut gubernur, dalam rapat RUPS yang digelar ini cukup berbeda karena selain melibatkan OJK juga sejumlah akuntan publik yang diminta tanggapan terkait dengan sistem pengelolaan Bank NTT termasuk para pengelolanya.
“di RUPS tadi semua sudah lengkap, mulai dari pemegang saham mayoritas yakni dari Pemda NTT juga seluruh Bupati dan Wali Kota dengan argumentasi yang sangat baik untuk menyamakan pendapat dalam membangun dan meningkatkan PAD melalui Bank NTT”, kata Gubernur.
Terkait kesehatan bank NTT menurut Gubernur NTT Melki Laka Lena, secara modal dan standar kesehatan yang berlaku Bank NTT termasuk salah satu Bank Sehat dengan total aset Rp. 17 Triliun.
“hasil penilaian dari OJK dan Bank Indonesia, Bank NTT dinyatakan sehat karena itu dari sisi Pemda selaku pemegang saham tidak lagi memberikan ruang bagi siapa saja politisi yang ikut mengelola bank ini”,jelas Melki Laka Lena.
Dijelaskan, dari hasil seleksi Dewan Komisaris dan jajaran Direksi Bank NTT, tidak satupun orang peserta yang berlatar belakang politisi dan ikut melamar sebagai Direksi.
“dari semua nama-nama yang ikut seleksi mulai dari Komisaris Utama dan Direksi sama sekali tidak ada yang dari politikus maupun mantan birokrat semuanya seratus persen para profesional yang mengelola perbankan baik dari Bank NTT langsung maupun dari luar tetapi tidak ada orang politik”, tegas Melki.
Dalam RUPS LB yang digelar selama 8 jam itu seluruh pemegang saham yang tidak lain adalah Gubernur Bupati dan Wali Kota berhasil menetapkan sejumlah nama calon Dewan Komisaris, Direktur Utama Bank NTT dan sejumlah Direksi lainnya.
“seluruh nama baik untuk Dewan Komisaris, Direktur Utama dan Direktur lainnya sudah kita sepakati dan segera disiapkan untuk mengikuti fit and properties di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sambil menunggu hasil fit proper test dari OJK, untuk menjalankan manajemen sementara disepakati Plt Dirut Bank NTT Johanis Umbu Praing hingga seluruh Dewan Komisaris dan Direksi dilantik untuk menduduki jabatan yang telah dilamar tersebut”,tutup Melky.