Tangani Longsor Di Alor Timur, Akses Transportasi Di Jalan Negara Sudah Normal

oleh

Kupang, obor-nusantara.com-Pemerintah Pusat melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional, (BPJN) NTT, Dirjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menangani Jalan Negara Kalabahi-Maritaing dan jalan menuju Pos Lintas Batas Negara atau PLBN di Duli, Desa Maritaeng, Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur yang putus  diterjang banjir  pada senin, 01/02/2021 malam.lalu.
Penanganan terhadap kerusakan jalan ini dilakukan secara darurat dengan memasang gorong-gorong untuk.mengalirkan air sementa dan menimbun longsor menggunakan sertu agar jalan tersebut bisa fungsional kebali.


“jalan yang putus di Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor pada senin lalu itu sudah kita tangani secara darurat menggunakan gorong-gorong dan saat ini sudah kembali nomal meski tidak selancar sebelumnya. Kita saat ini yang penting adalah fungsional dulu nanti kita tangani secara parmanen.” ungkap Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 2 NTT Himler Manurung pada minggu, 07/02/2021.
Menurutnya, longsor yang terjadi di jalan Negara Ruas kalabahi-Maritaeng itu nantinya akan ditangani secara parmanen dengan membangun Deuker pada tirtik yang mengalami.longsor dan kini sudah dipasang gorong-gorong tersebut.


“sekarang ditangani darrurat dengan gorong-gorong nanti parmanennya kita pasang Deuker di lokasi itu agar sirkulasi air di wilayah itu bisa normal dan tidak mersak fasilitas jalan serta merendam permukiman warga.”jelasnya.
Sebelumnya diberitakan oleh media tribuanapos.net, Selain merusak Jalan Negara sepanjang 20 meter, banjir juga merendam rumah warga sedikitnya 200 kepala keluarga.
Data itu diperoleh Camat Daud setelah timnya melakukan pencatatan terhadap semua kerusakan yang timbul akibat banjir yang terjadi pada Senin (1/2/2021) malam.
Catatan kami jumlah korban terdampak banjir itu ada 200 KK. Ada kerusakan rumah, tanaman, ternak dan macam-macam. Semua kami sudah data dan totalnya ada sekitar 200 KK itu,” kata Daud, dihubungi Minggu (7/1) di Maritaing, Ibukota Kecamatan Alor Timur.


Dikatakan, sejumlah pejabat daerah seperti Kepala Bapelitbang Obet Bolang dan Kabag Kesra Setda Alor juga sudah terjun ke lokasi, memantau situasi pasca banjir Maritaing.
Ia menyebut, banjir yang terjadi di Maritaing pada Senin lalu penyebabnya faktor curah hujan yang tinggi pada Senin lalu sekitar pukul 15.00 WITA hingga tengah malam.
Akibat curah hujan tersebut, banjir menyapu bersih semua tanaman/ternak warga dan beberapa rumah penduduk. Seisi perkampungan Maritaing dan sekitarnya semuanya terendam banjir berhari-hari.
Selain itu, banjir juga menyebabkan longsor dan merusak struktur badan jalan Negara Ruas Kalabahi-Maritaing persisnya di pintu masuk Desa Maritaing. Jalan negara itu terbelah hingga terputus. Hal itu membuat akses transportasi dari dan menuju Kalabahi-Maritaing terputus total.
Adapun kerusakan lainnya yaitu jalan di wilayah Desa dari Maritaing menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Maritaing di Duli juga ikut terputus akibat banjir. Sehingga arus transportasi darat dari dan ke Desa Elok terputus total.
“Ada dua jalan yang rusak pasca banjir. Satu jalan negara di ujung Desa Maritaing dan satunya lagi jalan menuju PLBN di Duli juga rusak total. Kalau jalan negara itu kemarin dari PT Tiga Darah sudah naik perbaiki jadi untuk sementara masyarakat ada pakai. Karena ini jalan negara jadi kita harap dari Kementrian PU bisa perbaiki bikin baik kembali,” ungkapnya.
Akibat curah hujan tinggi, luapan air dari bendungan Noa sulit dibendung oleh tanggul penahan banjir sehingga air berhasil masuk dan merendam seisi perkampungan desa Maritaing.
“Tanggul di Arakapuru itu terlalu pendek jadi banjir pukul masuk, kampung terendam banjir semua mulai dari kantor Desa di Arakapuru sampai di kantor Polsek Maritaing,” ujarnya.
Diketahui, banjir di Desa Maritaing Alor Timur pada Senin lalu menyebabkan longsor dan memutus jalan Negara Kalabahi-Maritaing. Selain longsor, banjir juga menghancurkan semua tanaman dan ternak warga serta sejumlah bangunan rumah juga ikut terendam banjir. (wr/tribuanapos.net*mdm)