Foto”: Dok Juven
Kupamg, obor-nusantara.com-Jalan Timor Raya Kilo meter 03 Kelurahan Oesapa Barat Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang disetiap musim mujan selalu menjadi langganan Banjir yang mengakibatkan para pengendara baik roda dua maupun roda empat terpakasa harus lebih berhati-hati jika melintasi jalan tersebut saat tengah terendam air.
Memang tidak terlalu dalam atau hanya ketinggian air rata-rata 20 hingga 30 centi meter (cm) namun cukup menyulitkan Bahkan membahayakan pengendara saat hujan. Meslki sudah menjadi langganan genangan air, namun pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasjonal (BPJN) X Kupang yang bertanggung jawab atas Ruas Jalan Nasional Di NTT hingga kini belum menangani masalah tersebut.
Seperti yang terjadi pada Minggu, 17/11/2018, hujan deras yang mengguyur Kota Kupang dan sekitarnya, membuat ruas jalan ini kembali terndam bagaikan KOLAM renang di tengah jalan Nasional yang nota benenya di biayai oleh dana APBN mellaui proyek Longsekmen milyaran Rupiah setiap tahun.
Disaksikan media obor-nusantara.com pada saat hujan minggu (17/11/2018) sore air yang berasal dari rumah penduduk di sekitar lokasi mengalir deras ke jalan sehingga menutup seluruh badan jalan.
Kendaraan minibus termasuk sepeda motor yang melintas hampir tidak bisa menerobos air yang terus meninggi akibat tidak adanya saluran pembuangan yang mengalirkan air ke luar. Kondisi ini semakin diperparah dengan air yang bercampur lumpur yang membuat pandangan mata pelintas tidak mampu menembuas kedalam air saat melintas dan cukup berbahaya.
Salah seorang warga Kelurahan Oesapa Barat Juven yang di temui mengaku, kondisi seperti ini bukan baru pertama terjadi, tetapi sudah berulang tahun di setiap hujan.
“ini bukan baru pertama om, saya sebelum tinggal di sini kalau kita lewat sini saat hujan pasti bertemu air tetapi herannya kenapa tidak di tangani oleh BPJN X Kupang ya..,” katanya.
Dikatakan, keluhan warga tentang kondisi ini kemungkinan sudah bosan di dengar oleh pemerintah baik Pusat, Provinsi maupun Kota Kupang.
“sepertinya dong (mereka) sudah bosan untuk dengar keluhan warga soal ini jalan, pada hal ini jalur Jalan Negara dan jalur Protokol yang cukup padat dengan mobilitas warga 1×24 jam”, jelas Juven.
Sementara itu, sesuai dengan catatan Redaksi Obor-nusanatara.com, sejak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional di bentuk pada tahun 2006 lalu, untuk wilayah NTT, NTB dan Bali (Bali Nusra) digabung menjadi satu Balai yakni BPJN 8 yang perama di komandani Ir. Susalit Alius. Cis. Dan pada tahun yang sama 2006 jalan Timor raya dari strat A (nol km timor taya) hingga batas kota oesapa di kerjakan oleh PT. Alam Indah.
Dari tahun 2006 hingga kini dengan 2x pergantian Kepala Balai 8 sampai pada pemisahaan/pembagian Wilayah NTT menjadi balai sendiiri yakni Balai X yang kini sudah berusia 3 tahun persoalan Genangan di Oesapa Barat Kota Kupang belum juga tertangani.
Kepala BPJN X Kupang M. Napitupulu melalui Kasatker Wilayah 1 BPJN X Kupang Rahyudi Khalit saat di Hubungi pada senin, 18/11/2018 mengaku, diruas Timor Raya terdapat sejumlah lokasi yang menjadi tempat genangan air di saat musim hujan diantaranya, depan M’Hotel, Phonix dan Pulau Indah. Dari 3 lokasi ini baru dua yang di tangani tahun 2018, sedangkan untuk di depan Phonix baru akan di tangani tahun 2019 mendatang.
“itu direncanakan nanti ditangani tahun 2019 Melalui SKPD PU Provinsi”, katanya singkat.
Dikatakan, selain didepan phonix yang sudah posetif ditangani, pada tahun 2019 nanti balai juga akan menangani salah satu titik loaksi genangan di kota kupang.
“selain phonix ada juga satu lokasi yang akan kita tangani di tahun 2019 nanti”,ujar Rahyudi. (wr/nora).