Kupang, obor-nusantara.com-Sejumlah bangunan rumah yang dilengkapi dengan sumur bor milik Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara Dua (BBWS-NT2) Nusa Tenggara Timur (NTT) dibiarkan rusak dan berada dalam semak belukar. Bangunan aset yang terdaftar sebagai Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) itu sejak lama rusak dan biarkan kini jadi besi tua di perkampungan warga.
Banghunan sumur bor yang terdaftar sebagai aset negara bawah pengawasan BBWS-NT2, Kementerian PU itu berada di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang Nusa Tenggara timur.
Salah seorang warga Desa Manusak Iksan mengaku, fasilitas negara yang dibangun untuk mendukung pemanfaatan lahan milik warga Desa Manusak itu sejak lama rusak dan dibiarkan tanpa ada perhatian dari pihak Balai Sungai sebagai pemilik barang.
“kalau sumur bor ini sudah lama sekali rusak, tetapi sampai saat ini belum ada perhatian dari pihak Balai Sungai”,ungkap Iksan saat ditemui di lokasi sumur bor di Desa Manusak pada jumat, 03 April 2025 siang.
Iksan menjelaskan bahwa jika sumur bor itu berfungsi mampu mengairi lebih dari 4 hektar lahan pertanian. Namun, kerusakan sumur yang terjadi, khususnya di RT 01 RW 01, Desa Manusak, menghambat pemanfaatan potensi lahan tersebut.
“Satu sumur itu bisa mengairi 4 hektar lahan persawahan, sementara ada sekitar 4 atau 5 sumur yang kini tidak bisa digunakan karena rusak. Sumur-sumur ini, terutama yang ada di RT 01 RW 01, Desa Manusak, sudah lama rusak namun belum mendapat perhatian dari Balai Sungai sebagai pemilik aset tersebut,” jelasnnya.
Sementara itu, Kepala BBWS-NT2 NTT yang dikonfirmasi melalui Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan (Kasatker OP) Nahason Harianja ST,MT belum lama ini mengatakan, program penanganan rehabilitasi sejumlah sumur bor milik BBWS-NT2 di NTT telah diprogramkan dalam anggaran tahun 2025 namun tidak terlaksana mengingat, seluruh anggaran telah terpotong dalam program rasionalisasi anggaran oleh pemerintah pusat.
“perbaikan itu kita sudah masukan ke program tahun ini (2025 red) namun anggaran sudah dipotong semua”,tulis Nahason melalui whatsAppnya.